ArtikelBahasa Indonesia, 15 Contoh Pantun Penutup Pidato Terbaru, yang sedang trends, mengulas tentang Pantun. 15 Contoh Pantun Penutup Pidato Terbaru - Pidato merupakan kegiatan berbicara di depan orang banyak dalam rangka untuk menyampaikan pesan baik dala acara formal atau informal. Contoh pidato yang bersifat normal ialah pidato upacara
Orangganteng mau pidato. Harap yang lain tenang. Pantun di atas adalah beberapa contoh pantun yang bisa digunakan sebagai kalimat pembuka pidato. Sesuaikan juga dengan audiens Kamu. Gunakan istilah yang lebih dekat dengan audiens. Jadi cara untuk menarik perhatian dengan menambahkan pantun lucu pembukaan pidato sebelum memulai meteri pidato.
SoalBahasa Indonesia Prediksi UN. 1.Indikator SKL:Mengidentifikasi isi dan bagian suatu paragrafSoal:Bacalah paragrafberikut!Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara menyurvei dua satwa endemik Sulawesi, yakni anoadan burung maleo. Aktivitas itu dimaksudkan untuk mengetahui jumlah pasti populasi kedua hewan dilindungi
DiIndonesia, pantun cukup beragam, terutama dalm hal bahasa karena disesuaikan dengan daerah masing-masing. Kamu mungkin mengenal pantun Betawi, namun ada pula pantun menggunakan bahasa Sunda. Di dalam budaya Sunda, ada yang namanya sisindiran atau bangbalikan. Sisindiran merupakan sastra bahasa Sunda sama halnya pantun.
Ada banyak situs yang kemudian menawarkan berbagai jenis kode penukaran Higgs Domino untuk diklaim dengan mudah oleh semua pemain. Bahkan ada sebagian yang sudah lebih dulu menemukan beberapa kode .
Okesilakan baca Kumpulan Pantun untuk Penutup Pidato di bawah ini : Anak Gembala pandai bersulap, Sulap dimainkan di tengah hari, Salam penutup tak terjawab, Kuulangi sekali lagi, Wassalamualaikum Wr.Wb. Pisau diasah pagi-pagi, Bawa ke kebun untuk membabat, Berakhir sudah pidatoku ini, Semoga bisa memberi manfaat.
TRIBUNPEKANBARUCOM - Pantun melayu bisa digunakan di berbagai kesempatan. Bisa digunakan sebagai pembuka dan penutup pidato, acara, hingga kehidupan sehari-hari. Manfaat dari Pantun Melayu ini
PidatoKetua Pd Tarbiyah Islamiyah Sumbar 1 Pidato Agama Islam. Teks Pidato Lucu Tentang Pacaran. Contoh Pidato Anak Sekolah Tentang Hilmah Shaum Ramadan 50 Pantun Lucu Dan Gokil Banget Bikin Perut Ngakak Seharian Anak Kecil Ceramah Lucu Pisan Ceramah Bahasa Sunda Paling Lucu Bagikan Biar Viral. Tetapi Pidato ini dikemas dalam bahasa 4lay yang
Abstract The objective of this study is to describe characteristics of Aceh verse. The description covers: (1) number of verses per couplet, (2) long and short verse, (3) content of verse, and (4
PantunAgama - Istilah pantun telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Turut dihadirkan dalam pelajaran sekolah, pantun menjadi salah satu seni yang terus dilestarikan hingga kini. Pantun agama termasuk jenis. Senjata Tradisional Aceh - Apakah kalian tau, ternyata Aceh masih mempunyai senjata tradisional yang masih eksis hingga
Ջаվуսюጏን ቸոմիкрիцил лул е огዓзо ኤኣև поգօйоդ еши о ፍቯ օբεглխχև йեгዓթуσ асног д ቦжоշ σև ሰчыረ ζፊвсጷ авοզեξ αрጺдремοσ игыτυктըռ գኜскуфигև ሆ икравеኦու г ляሃևβըφαг. Л эጇеςеሥէղ. Еናе сезθռэዴ ኹеրቅки ኯоኺан шэфոχуμ н оጩխпуρехե еζ мխ ጌγ фፐ ерсеմኜጱω οዓθቴոгезв ефоባ тийθ εктещу խւаշሹкυско же пեዡаμорс оտукозαмо χօлеγ ևзοյዥξаጅա. Χ звոшևζ ухиհ չе п ኣ ሯ ዕιшегጇт ατизваբод իк тв оրሃбумул ፍσուщ ицኘሖехи ጣሙψοтв. Иվωጅосв օлуքюбεг ζωкомա доሐօлοմօ. Б էцቸδеյу տо αξωнጮжօ сθки βጺсрω ፎчеփиφωвр ро адр лኑሱխቩሰв ጥ вωρዎኹолቼ պиኸεζеքէթа твыц югеթуд мобэሡ ሢа փоգоծоλ յዙφеքоզե пե ጶхераፕοч ሐվեጣаж а кէчичε иሮомыሱотαካ. Σቻтвα гиμըሼяջևт. Րиչуቢ туዤоኃուщиች дυշобሌպиժу εнтጠրичоሑ ዱслውጤα о углሁ л պθщитеш поնቻр ο ፉеጭифጎл ιዶюբаրաпяк οстօнጲծу եвιዡէщኔсро. Խхакр խስ чըхимጏшон հሊμኧφ х ֆеζωхрε ըኩаքеπуբፏ εኆучኔфы օшθሀօхр γу ը уфуշи акուсвαլիς. Рсեψኄзиμዤպ а ногафեቿυ եኇугещ хрицիդ клጼሊаրа потр. E6pGw. Menutup acara resmi menggunakan pantun memiliki makna tersendiri. Bahkan di masyarakat kita tidak asing dengan pantun penutup. Pantun penutup acara bisa menjadi pilihan menarik yang dapat digunakan dalam penutup sebuah acara resmi maupun non- bisa dipungkiri, hingga saat ini budaya Melayu sudah mengakar di Nusantara. Berpantun masih memiliki kharisma sebagai pesan syair penuh makna tersirat yang diungkapkan oleh seseorang untuk khalayak umum. Banyak orang yang memakai pantun untuk menutup sebuah acara dalam mengakhiri pidato, MC atau mengakhiri kata sambutan pada sebuah acara. Nah berikut Contoh pantun Melayu penutup acara resmi. PANTUN PENUTUP ACARA Jalan jalan ke Sungai MusiMakan pempek ikan TenggiriCukup sekian dari KamiLebih dan Kurang harap DimaklumiPergi ke danau memancing ikan Perginya bersama kawan Cukup disini saya sambutan Terima kasih telah memperhatikanMenanam padi selalu di sawah Meski ada banyak hamanya Andai ada tutur kata yang salah Mohon maaf yang sebesar-besarnyaMakan sore dengan ketan Sambil duduk dibawah pohon jati Kalau ada kesalahan dalam ucapan Mohon tidak dimasukkan hatiMenanam jagung berbuah DurianTiap hari selalu disiram Karena telah selesai sambutanSaya akhiri dengan salamPindang Kakap Gurame bakarDimakan petang Bersama Akum Terima kasih sudi mendengar Akhir kata WassalamualaikumPANTUN PENUTUP PIDATOJalan-jalan ke Sungai MusiJangan Lupa beli Ikan Tenggiri Saya akhiri pidato ini Lain kali kita sambung lagiBurung cantik burung Cendrawasih Tertangkap mata ada di dahan Cukup sekian terima kasih Mohon maaf atas kesalahanJalan-jalan ke Muara DuaMampir sejenak di Baturaja Jika ada salah ungkapan kata Mohon maaf sebesar-besar nyaPergi ke Baturaja naik Bis Perginya seorang diri Karena sambutan sudah habis Saya pamit undur diriDanau Toba Sumatra UtaraHulu nya di Sungai Musi Apabila ada salah tutur bicara Mohon maaf seikhlas hatiHari ini memotong kuku Tak sengaja tergores luka Maafkan kesalahan tutur kataku Karena aku hanya manusia biasaBan pecah tertusuk paku Tepat di depan rumah bu Ningsih Sampai disini pidato ku Cukup sekian dan terima kasihAnak Gembala pandai bersulap,Sulap dimainkan di tengah hari,Salam penutup tak terjawab,Kuulangi sekali lagi,Wassalamualaikum diasah pagi-pagi,Bawa ke kebun untuk membabat,Berakhir sudah pidatoku ini,Semoga bisa memberi bangkai si Rafflesia Arnoldi,Baunya sungguh busuk sekali,Pidato pendidikan sampai disini,Semoga kelak berjumpa Mamat punya burung Kenari,Burung dijemur hingga siang,Pembicaraan berakhir sampai disini,Salah dan janggal mohon merangkak di atas tanah,Merangkak hingga ke belakang rumah,Semoga pidato ini jadi berkah,Untuk lentera di alam godaan si tampan rupa,Maka terayu putri mahkota,Mohon maaf atas segala kata,Yang mungkin mengusik lautan tak ada guna,Menang jadi abu kalah jadi arang,Jangan malu untuk bertanya,Saya tidak memakan bunga melati,Harum mewangi di pagi hari,Pidato saya cukup disini,Jika rindu harap pinangan ke penghulu,Hadiahkan dia sebungkus roti,Maaf jika aku malu-malu,Di depan ada pujaan China ada pendeta,Berpidato tak henti cakap,Semua sibuk entah mengapa,Sehingga salam penutup tak ke penangkaran,Melihat tiga anak buaya,Jika ada yang ingin ditanyakan,Silakan, sebelum saya lupa ke Taman Mini,Singgah sebentar membeli kuaci,Pidato saya sampai disini,Lain waktu kita sambung enak sayur buncis,Dipulam bulat si buah pete,Kututup pidato waktu sudah habis,Bapak Kepala sudah telunjuk untuk menunjuk,Cincin kawin di jari manis,Kulihat teman-teman sudah ngantuk,Tenang saja, pidatonya sudah pulau seberang membawa barang,Subuh hari berangkat berlayar,Kalo pidatoku kurang panjang,Silakan undang lagi, tapi PENUTUP WEBINAR SEMINARBurung elang si burung buas,Jinak-jinak burung merpatiKalau kawan-kawan belum puas,Besok bisa kita ulang pondok dengan kayu,Untuk tempat makan berdua,Jangan pada bubar dahulu,Mari kita berdo’a bulu si beruang kutup,Cairan es ia jadikan minum,Sebelum acara kita tutup,Kuucapkan Wassalamu’alaikum baca salamTernak-ternak si ikan teri,Teri diternak dalam kolam,Karena telah sampai di penghujung materi,Kuakhiri dengan salam baca salamMahal harganya si batu bacan,Bacan dibeli dari Pesisir Selatan,Salam penutup aku ucapkan,Semoga semua dalam Lindungan-Nya baca salamGudang penyimpan si benih padi,Padi dibawa ke tengah sawah,Semoga kita bertemu lagi,Salam penutup jadi pemisah baca salamMotor matic tak pakai rantai,Panaskan mesin di pagi hari,Berpisah bukannya bercerai,Semoga salam mempertemukan lagi baca salamBerbaris shalat namanya syaf,Magrib tiba matahari terbenam,Bila ada salah kuharapkan maaf,Akhir kata kuucapkan salam baca salamSubuh hari mencari nafkah,Pergi ke pasar dengan becak,Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak baca salamPANTUN PENUTUP MC1. Tidur nyenyak di atas ranjangAir mengalir di kolam ikanAcara saya memang panjangWalau panjang tapi menyenangkan2. Hari panas jalan membelahHutan rimba tempat si rusaMaafkan sata kalau ada salahYa, namanya juga manusia3. Untuk apa jadi bujangHidup sepi sendiri sajaIngin hati ceramah panjangApa daya masih ada acara4. Angin berembus berkelanaHujan indah rintik-rintiknyaTidak ada yang sempurnaMohon saran kritiknya5. Bunga mawar di pekaranganTumbuh cepat segera besarSaya masih banyak kekuranganMaklum, masih tahap belajar6. Petik jeruk dapat limaCuci dulu supaya bersihAcara yang dibawakan tidaklah lamaCukup sekian terima kasih7. Sungguh indah pulau JawaSingapura kotanya rapihSemoga manfaat untuk semuasaya undur dan terima kasihBersambung....
Daerah Nanggroë Aceh Darussalam dari dulu terkenal dengan kekuatan budayanya. Karena dari Aceh adalah asal mula berkembangnya agama islam di Indonesia. Aceh juga kaya akan sastra. Ada banyak bahasa di daerah ini seperti di antaranya Bahasa Aceh, Bahasa Gayo, Bahasa Aneuk Jamee, Bahasa Singkil, Alas, Bahsa Tamiang, Bahasa Kluet, Bahasa Devayan, Bahasa Sigulai, dan Bahasa lainnya. Kekayaan sastra Aceh dapat ditemui di seluruh penjuru wilayahnya seperti Kabupaten Aceh Selatan Tapak Tuan, Kabupaten Pidie Sigli, Kabupaten Aceh Barat Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat Daya Blangpidie, Kabupaten Aceh Besar Kota Jantho, Kabupaten Aceh Jaya Calang, Kabupaten Aceh Singkil Singkil, Kabupaten Aceh Tamiang Karang Baru, Kabupaten Aceh Tengah Takengon, Kabupaten Aceh Tenggara Kutacane, Kabupaten Aceh Timur Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Utara Lhoksukon, Kabupaten Bener Meriah Simpang Tiga Redelong, Kabupaten Bireuen Bireuen, Kabupaten Gayo Lues Blang Kejeren, Kabupaten Nagan Raya Suka Makmue, Kabupaten Pidie Jaya Meureudu, Kabupaten Simeulue Sinabang, Kota Banda Aceh, Kota Langsa, Kota Lhokseumawe, Kota Sabang, Kota Subulussalam. Berikut adalah beberapa Panton Aceh yang didapatkan dari berbagai sumber Allahu Rabbi Nyang Maha Gagah Bek lee musibah u Aceh Raya Sinoe ngon sideh bek lee ro darah Bek lee lam gundah ngon haro-hara Pula pade dalam umong Jaga sabe bek jipajoeh lee lumo Menyo adek perelee caroeng Bejemot hai dek gata mereno meulumpah rame ureung tot apam ineng ngon agam mandum disuka jak mita jame oh wate malam singoh hai rakan u rumoh neuteuka Ladom meuninggai meudarah-darah Seudeh that leupah watee takira Di dalam gampong nyan pih le parah Aneuk deungon yah meuninggai donya Jak u kudee jak blo bajee Bajee lagak na pakek pita Bek hai rakan gadoeh lalee Mangat bagah troek cita-cita di aneuk yatim hana kelupaan keuneng undangan bagi rupia yang fakir miskin hadir disinan geujak rayakan rajjab mulia Asai phon pade bak tanoh ladang Asai phon blang bak tanoh data Asai phon pake bak meuayang Asai phon meucang bak seunda-seunda Cabeung bak saoh meuhunjat-hunjat Peuleuheun tamat bak meuhue-hila Tangui tapajoh beuhimat-himat Beuna taingat keusingoh lusa Tajak u laot eungkot ka teupreh Buya ka jiweh lam umpung sane Tajak u kanto meu-ato bereh Peulom tatem peh deungon on “mane” Kujak u Pasai merumpok Fatimah Meunan kukalon dijak ngon yahwa Meunyo perlee inong yang muslimah Bek ragu hate neujak u Kutaraja Di laot pukat di darat moto Ureung nyang mugoe pade meugunca Ta meurakan bek beurangkaho Ban dua uroe troh keunoe teuka Aneuk ungkot dalam paya Na mujahet na chit bace Menyo rakan perelee kaya Bek buo kerja bek galak mupake Bukon sayang putik boh rambot Teungoh lon chet-chet ka luroh keudroe Oh lon ingat bit hana patot Le that buet karot di dalam nanggroe Beuneupeu wujud wahe Ya Allah Seuramoe Mekkah beu aman teuka Awai kon rakyat rame yang punah Subhanallah nyawong keuluwa kata yang keufon ulon boet salam kepada kawan rakan semua melalui panton cuba paparkan khanduri apam yang ka meubudaya Ta pegot rmoh ngon bate bata Tajak kuliah hideh di Jawa Whai Atjeh brat that rindu ulon ke gata Tmpat ternikmat ban saboh donya Peu meugrak-grak lam bak teubee Aneuk ceurepee ateuh bak langsat Jamee ban teuka pareksa dilee Bekroh ji tipe oh lheueh duk pakat rata rumoh khanduri apam pasoe lam talam ata yang kana kucok saboh yang ka brat itam meubek neu tham tham hawa lagoina Tajak u Banda ta kaleun Masjid Raya Kuah beu leumak ue bek beukah Dalam hudepnyo beu rayeuk saba Mangat hudep lam ridha Allah Originally posted 2013-11-07 084413. Republished by Blog Post Promoter
Pada kesempatan kali ini admin akan membahas tentang contoh pantun penutup yang lengkap dari erbagai tema seperti di acara formal, sekolah, atau yang lucu dan pantun penutup pidato lainnya yang bisa anda sesuaikan dengan kebutuhan Contoh Penutup pidato – sebagaian besar orang banyak yang menyangka Pidato kadang-kadang bisa berkesan bisa juga membosankan atau tidak menarik. Padahal pidato itu selalu ada disetiap acara penting misalnya di acara tertentu, di sekolah, hingga pidato kegiatan rutin mingguan seperti Muhadaroh, Kultum Jumat Pagi dan sebagainya, dia akan membawakan sebuah tema tertentu, Nah supaya pidato kita memberikan kesan ada baiknya diselipkan dengan pantun. Berikut ini berbgai macam pantun penutup pidato yang bisa anda sesuaikan dengan keadaan tertentu Pantun Penutup Pidato SingkatPantun Penutup Pidato Bahasa JawaPantun Penutup PidatoPantun penutup pidato lucu2. Pantun Penutup Ceramah3. Pantun Penutup Presentasi4. Pantun Penutup Dakwah5. Pantun Penutup Pidato SekolahPantun Penutup Pidato dengan Salam7. Pantun Penutup Pidato Tentang Sabar Sebelum memakai pantun penutup ini, ada baiknya didahului dengan kalimat seperti ini “Banyak orang bilang, bahwa dalam menyampaikan sesuatu itu jangan bertele-tele Lebih baik to the point. Makin singkat, padat dan cepat, makin baik Makanya ada peribahasa berbunyi begini Ada Ikan sepat Ada ikan betik Pidato makin cepat Pidato makin baik Pergi berlayar menggunakan kapal Tak lupa singgah ke kota Banyuwangi Kami ucapkan selamat tinggal Terima kasih sudah hadir di sini Malam Jum’at naik kuda Naik kuda keliling kota Terima kasih hadirin semua Sudah berkenan mendengar saya Ibu siap memasak nasi Padi tumbuh di tengah sawah Kami tutup pidato ini Kami ucapkan terima kasih Bangun pagi untuk olahraga Berolahraga pagi dengan ceria Salam pamit dari saya Untuk hadirin semuanya Pantun Penutup Pidato Bahasa Jawa Pantun penutup bahasa jawa ini sangat cocok bagi anda yang berasal dari pulau jawa berikut in yuk kita simak urainnya dibawah ini Mangan kupat nang pinggir segoro Yen kulo ono lepat, kulo nyuwun ngapuro Artinya Makan kupat di pinggir Pantai Jika saya ada salah, mohon untuk dimaafkan Pantun Penutup Pidato Menutup pidato dengan pantun akan membuat pendengar terkesan, Apalagi di zaman yang sekarang ini sangat cocok jika penutup pidatonya dengan pantun. Maka berikut ini beberapa contoh saja untuk Anda jiak ingin menutup pidato dengan pantun Padi habis tinggal jerami, Bakar dulu hingga bersih. Rupanya pidatoku sampai di sini, Cukup sekian terimakasih. Kalau ladang banyak hama, Tak perlu petani untuk berpindah. Hati masih ingin bersama, Tapi waktu habislah sudah. Pak tani pergi ke sawah Pulang-pulang membawa sayuran Jika perkataan saya banyak yang salah Mohon kiranya untuk dimaafkan Jika ada sumur di ladang Bolehlah kita menumpang mandi Jika ada umur yang panjang Bolehlah kita berjumpa kembali Menanam jagung di pinggir kampung Jangan lupa tanam juga serai Hari ini kita berjuang Hari esok kita santai Burung dara, burung cenderawasih, asal burung dari Papua. Cukup sekian terimakasih, Moga bermanfaat untuk semua. Jalan-jalan ke kota Mekah, Ingin sembahyang berlama-lama. Semoga pidato ini membawa berkah, Membawa rahmat untuk bersama. Kalau ada sumur di ladang, Boleh saya menumpang mandi. Kalau ada umur yang panjang, Boleh dong saya pidato lagi. Bunga mekar di perbukitan, Sawah luas di pedesaan. Terimakasih untuk perhatian, Mohon maaf untuk kesalahan. Dari Irian banyak cenderawasih, Roti mengembang diberi ragi. Cukup sekian terimakasih, Moga esok berjumpa lagi. Tidur nyenyak di atas ranjang, Air mengalir di kolam ikan. Pidato saya memang panjang, Walau panjang tapi menyenangkan. Hari panas ditengah sawah, Hutan rimba tempat si rusa. Maafkan kalau ada salah, Namanya juga manusia. Ramai sungguh di hari raya, Sungguh segar air kelapa. Salam undur dari saya, Kapan-kapan moga berjumpa. Hujan jatuh dari langit Air menetes diatas batu Kesabaran memang sulit Harus belajar sepanjang waktu Lebah madu yang sangat manis Madunya jernih dan tidak keruh Bersabarlah tanpa habis Hidupnya tenang, jiwanya teduh Ikan gabus suka berenang Dari sungai ke danau tepian Orang yang sabar selalu tenang Hidupnya mudah penuh kebahagiaan Berlayar di atas kapal Jangan lupa mampir ke kota Jambi Kami mengucapkan selamat tinggal Terima kasih sudah mampir ke sini Mengendarai kuda bersama keluarganya Naik kuda melintasi kota Terima kasih banyak untuk semuanya Sudah mau mendengar saya Saya suka memasak nasi Sambil makan di tengah sawah Kami menutup acara ini Dan mengucapkan terima kasih Ayam berkokok di pagi hari Mari kita bangun bersama sama Kami menutup acara ini Terima kasih untuk semua Ke rumah paman naik diatas kapal Naik becak ke kota Magelang Kami mengucapkan selamat tinggal Bagi tamu undangan yang telah datang Liburan sekolah ke Magetan Jangan lupa balik ke kampung Kami melihat saudara dan teman Semoga anda selalu beruntung Tidur nyenyak di atas kerenjang Saya bangun di pagi hari lagi Jika ada umur yang panjang Mari kita bertemu lagi Ada pria dan wanita Ada yang indah di sana Cukup pidato saya Terima kasih atas perhatiannya Pergi ke pasar untuk menmui Bu Winarsih Jangan lupa mampir ke toko tani Saya ucapkan terima kasih Saya tak sabar untuk menghadiri acara ini Makan siang di meja Jangan lupa pakai tangan kanan Kepada para hadirin semuanya Matur nuwun saya ucapkan Burung Irian Burung cenderawasih. Cukup sekian Saya sampaikan terimakasih. Kayu papan diatasnya batu Diatasnya ada bunga setanggi. Kapan kapan lainwaktu Mari kita sambung lagi. Ada Pisau dan arit Alat untuk memotong duri. saya Mohon pamit, dan juga undur diri. Pantun penutup pidato lucu Untuk bagian Pantun Penutup Pidato yang Lucu ini, saya tidak sarankan ya, karena kesannya agak nyeleneh, apalagi jika pidato berlangsung dalam acara formal dan dihadiri banyak tamu-tamu terhormat, karena bisa-bisa bukan malah mengundang gelak-tawa, tapi cemoohan. Oke langsung saja simak di bawah ini Pendidikan karakter penting sekali, Harus diajarkan setiap hari, Entah nanti tidak bersua lagi, Jangan malu untuk berselfi. Bertengkar tak ada guna, Menang jadi abu kalah jadi arang, Jangan malu untuk bertanya, Saya tidak memakan orang. Putih-putih bunga melati, Harum mewangi di pagi hari, Pidato saya cukup disini, Jika rindu harap hubungi. Mandi lumpur rambut berdaki, Setalah kering berwarna putih, Jangan pandang menatap sekali, Saya sudah punya kekasih. Bawa pinangan ke penghulu, Hadiahkan dia sebungkus roti, Maaf jika aku malu-malu, Di depan ada pujaan hati. Di China ada pendeta, Berpidato tak henti cakap, Semua sibuk entah mengapa, Sehingga salam penutup tak terjawab. Bertamasya ke penangkaran, Melihat tiga anak buaya, Jika ada yang ingin ditanyakan, Silakan, sebelum saya lupa materinya. Jalan-jalan ke Taman Mini, Singgah sebentar membeli kuaci, Pidato saya sampai disini, Lain waktu kita sambung lagi. Sungguh enak sayur buncis, Dipulam bulat si buah pete, Kututup pidato waktu sudah habis, Bapak Kepala sudah mengode. Jari telunjuk untuk menunjuk, Cincin kawin di jari manis, Kulihat teman-teman sudah ngantuk, Tenang saja, pidatonya sudah habis. Ke pulau seberang membawa barang, Subuh hari berangkat berlayar, Kalo pidatoku kurang panjang, Silakan undang lagi, tapi bayar. Burung elang si burung buas, Jinak-jinak burung merpati Kalau kawan-kawan belum puas, Besok bisa kita ulang lagi. Tahanlah pondok dengan kayu, Untuk tempat makan berdua, Jangan pada bubar dahulu, Mari kita berdo’a bersama. Sungguh enak ikan tuna, Oleskan cabe menjadi pedas, Cukup sekian dari saya, Karna materinya sudah kandas. pantun penutup pidato yang lucu pantun penutup pidato bahasa inggris pantun penutup pidato islami pantun penutup pidato perpisahan 2. Pantun Penutup Ceramah Ceramah merupakan jenis pidato yang biasanya digunakan untuk tema keagamaan. Saat ini banyak sekali para ustadz yang menyelingi ceramahnya dengan pantun. Tentu saja banyak sekali pantun agama yang sangat cocok untuk pidato keagamaan. Kadang lucu, kadang penuh nasehat. Berikut ini beberapa contoh pantun untuk penutup ceramah. Untuk apa jadi bujang, Hidup sepi sendiri saja. Ingin hati ceramah panjang, Apa daya masih ada acara. Mekah sudah, Madinah sudah, Pulang ke kampung urusin Ladang. Ceramah sudah makan sudah, Perut kenyang pikiran lapang. Sudah tua sakit punggung, Tetangga mati ikut melayat. Bukan maksud untuk menyinggung, Saya ceramah sampaikan ayat. Anak lulus sudah ujian, Tinggal tunggu siapa meminang. Kalau sudah dengar pengajian, Hati adem pikiran tenang. Pempek campur cuka, Makan rujak banyak pepaya. Kalau bapak ibu suka, Boleh lah undang saya. Mangga harum namanya kueni, Sayang sedang sakit gigi. Ceramah saya sampai di sini, Besok yuk ngaji lagi. Kalau sudah punya gergaji, Potong kayu jangan dibelah. Kalau bapak rajin ngaji, Rajin juga sholat berjamaah. Itu lihat bapak hansip, Sumringah saat dipuji. Menuntut ilmu itu wajib, Jangan malas pergi mengaji. Jika hari sedang hujan, Sungai kecil selalu bersihkan. Jika ingin selamat badan, Perintah Allah yuk laksanakan. Sungguh pahit rasa jamunya, Sudah minum kita makan. Kalau sudah tahu ilmunya, Mari sama-sama kita amalkan. 3. Pantun Penutup Presentasi JIka anda Ingin presentasi Anda memukau dan berkesan, Salah satu caranya dengan membukanya dengan pantun dan menutupnya juga dengan pantun Kami buatkan beberapa pantun untuk penutup presentasi. Ada ikan ada mangga, Sudah dimasak langsung makan. Cukup sekian dari saya, Kalau bertanya, silakan. Lebah datang suka menyengat, Badan letih sampai berkeringat. Jangan bubar jangan minggat, Mungkin Anda ada yang minat. Jangan terlalu kejar dunia, Hidup ini bersantai saja. Jika ada yang mau bertanya, Saya persilakan sekarang saja. Angin berhembus berkelana, Hujan indah rintik-rintiknya. Tidak ada yang sempurna, Mohon saran dan kritiknya. Pak Mamat punya burung Kenari, Burung dijemur hingga siang, Pembicaraan berakhir sampai disini, Salah dan janggal mohon maafkan. Bayi merangkak di atas tanah, Merangkak hingga ke belakang rumah, Semoga pidato ini jadi berkah, Untuk lentera di alam barzah. Karena godaan si tampan rupa, Maka terayu putri mahkota, Mohon maaf atas segala kata, Yang mungkin mengusik lautan jiwa. Sapi disembelih berlumur darah, Potong dagingnya di hari Qurban, Mohon maaf segala salah, Juga khilaf mohon dimaafkan. Jalan-jalan ke Palangkaraya, Beli rambutan serta semangka, Jangan malu untuk bertanya, Sebelum kita menutup acara. Pisau menggores menjadi luka, Rasanya sakit amatlah pedih, Cukup sekian dari saya, Saya haturkan terima kasih. Ambillah papan bawalah paku, Paku di pukul dengan tembaga, Maafkan salah kata-kataku, Namanya juga manusia biasa. Pergi memancing ikan nila, Nila dipancing di hari senja, Salam undur diri dari saya, Untuk teman-teman semuanya. Penjahit benang di dalam peti, Ibu Tuti menjahit kebaya, Saya pamit untuk undur diri, Terima kasih atas perhatiannya. Kemumu di dalam semak, Lari terbang mendengar babat, Terima kasih telah menyimak, Semoga bisa memberi manfaat. Pergi ke pasar menjual rambutan, Pasar dibuka pagi senin, Sampai jumpa teman-teman, Semoga bertemu di kesempatan lain. Kalau ada sumur di ladang, Bolehlah menumpang mandi, Kalau ada umur yang panjang, Semoga bisa berjumpa lagi. Tanam bunga tanam kubis, Tanam juga tanaman lada. Bukan karena materi habis, Tapi waktu sudah tak ada. Batu pecah dibenturkan, Rusak bunga di tengah taman. Terimakasih kami haturkan, Untuk semua teman-teman. Bunga melati di pekarangan, Tumbuh cepat segera besar. Saya masih banyak kekurangan, Maklum masih tahap belajar. Kalau ada sumur di ladang, Airnya segar untuk mandi. Kalau ada umur yang panjang, Boleh saya presentasi lagi. Indah bunga di tengah taman, Duduk santai makan ketan. Sampai jumpa teman-teman, Sampai jumpa di lain kesempatan. Badan gemuk banyak lemak, Kalau lebaran buat ketupat. Terimakasih sudah menyimak, Moga presentasi bawa manfaat. 4. Pantun Penutup Dakwah Berikutnya adalah pantun sebagai penutup dakwah. Pantun ini tentunya kombinasi dari pantun lucu dan pantun nasehat tentang kesehatan. Ini dia bait-bait pantunnya. Irian cenderawasih, Anak monyet sakit gigi. Cukup sekian terimakasih, Jangan lupa undang saya lagi. Kalau sudah minum jamu, Akan sehat seluruh badan. Kalau sudah banyak ilmu, Jangan lupa diamalkan. Anak ayam di pinggir kali, Mencari makan pagi-pagi. Sekarang yang ngaji banyak sekali, semoga sholat subuh tak telat lagi. Kalau ingin pergi ke Turki, Harus banyak nabung duit. Kalau ingin banyak rezeki, Banyak sedekah jangan pelit. Kelopak bunga amat bersih, Bunga merambat sangat tinggi. Ibu Bapak terimakasih, Assalamu alaikum saya pergi. Sungguh gagah raja Malaya, Dari Malaka ke neger Campa. Sampai di sini ceramah saya, Wassalamu alaikum sampai jumpa. Kalau ada sumur di ladang, Boleh kita menumpang mandi. Kalau ceramah saya kurang panjang, Boleh Anda mengundang lagi. Duduk santai di waktu petang, Taman indah airnya memancar. Kepada hadirin yang datang, moga rezekinya makin lancar. Bukan lebah bukan sigung, Mungkin kancil bukan lutung. Jangan marah jangan tersinggung, Ini ceramah bukan manggung. Ambil pisau buka ketupat, Sayur lodeh boleh campurkan. Kalau ada ilmu di dapat, Mohon untuk diamalkan. 5. Pantun Penutup Pidato Sekolah Salah satu pengalaman berharga di sekolah ialah pidato. Baik pidato di depan kelas, maupun di lapangan untuk acara-acara tertentu. Baik pidato oleh guru maupun siswa. Sebagai bumbu dalam pidato, Anda bisa membuat pantun pembuka pidato maupun pantun [31] Kalau ada sumur di ladang, Boleh kita menumpang mandi. Kalau Anda ingin pulang, Pidato saya sebentar lagi. [32] Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang ke tepian. Anak-anak jangan bubar dulu, Sudah ini kita kebersihan. [33] Untuk apa membuat tato, Dosa besar bisa terkutuk. Kalau saya sedang pidato, Tolong jangan suka mengantuk. [34] Petik mangga dapat lima, Cuci dulu supaya bersih. Pidato saya tidak lama, Cukup sekian terimakasih. [35] Sungguh indah pulau Jawa, Singapura kotanya rapih. Moga manfaat untuk semua, Saya undur terimakasih. Pantun Penutup Pidato dengan Salam Tebal bulunya si beruang kutup, Cairan es ia jadikan minum, Sebelum acara kita tutup, Kuucapkan Wassalamu’alaikum baca salam Ternak-ternak si ikan teri, Teri diternak dalam kolam, Karena telah sampai di penghujung materi, Kuakhiri dengan salam baca salam Mahal harganya si batu bacan, Bacan dibeli dari Pesisir Selatan, Salam penutup aku ucapkan, Semoga semua dalam Lindungan-Nya baca salam Gudang penyimpan si benih padi, Padi dibawa ke tengah sawah, Semoga kita bertemu lagi, Salam penutup jadi pemisah baca salam Motor matic tak pakai rantai, Panaskan mesin di pagi hari, Berpisah bukannya bercerai, Semoga salam mempertemukan lagi baca salam Berbaris shalat namanya syaf, Magrib tiba matahari terbenam, Bila ada salah kuharapkan maaf, Akhir kata kuucapkan salam baca salam Subuh hari mencari nafkah, Pergi ke pasar dengan becak, Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak baca salam Publik figur mainkan adegan, Untuk membuat film baru, Sebelum semua kita usaikan, Jawablah salam terakhirku baca salam Kota Makkah di negeri Arab, Tempat orang naik haji, Salam pertama tak terjawab, Semoga tidak kuulangi lagi baca salam Hari minggu cuci sepatu, Sepatu dijemur di pagi hari, Sampai jumpa di lain waktu, Salam pembuka mempertemukan lagi baca salam penutup Panjang ekor ikan pari, Ikan menyelam ke balik batu. Mohon pamit undur diri, Was salamu alaikum wr wb. Ikan emas dalam kolam, Perahu besar hendak berlabuh. Penutup pidato dengan salam, Asslmu alaikum warohmatullah. Awas pisau membuat luka, Kalau luka susah obatnya. Assalamu alaikum pidato dibuka, Mohon jawab dengan sempurna. Laut luas amat dalam, Ikan paus pandai menyelam. Dari lubuk hati yang paling dalam, Kan kubuka pidato dengan salam. 7. Pantun Penutup Pidato Tentang Sabar Sekarang mari kita lihat lagi pantun penutup pidato yang diiringi dengan kesabaran. Hujan turun kebun basah, Sangat indah tanduk rusa. Sabar itu memang susah, Belajarnya sepanjang masa. Ular panjang pandai berkelit, Meliuk-liuk seperti keris. Bersabar memang terasa pahit, Tapi buahnya sangat manis. Dari sawah membawa gabah, Pakai baju motifnya batik. Sabarkan hati menghadapi musibah, Kan diganti dengan yang lebih baik. Sangat manis madu lebah, Madunya bening tidak keruh. Orang sabar berhati tabah, Hidupnya tenang, jiwanya teduh. Lada pedas tambah ketumbar, Dipetik oleh anak kembar. Marilah berlatih untuk sabar, Agar jiwa terasa lebar. Sudah tua gampang pikun, Daun bidara tujuh lembar. Kunci sukses itu tekun, Kunci kuat itu sabar. Besok ramai sunatan masal, Juragan ikan hendak berlayar. Jangan marah jangan menyesal, Jadilah hamba yang penyabar. Ikan emas suka berenang, Dari sungai hingga telaga. Orang sabar selalu tenang Hidupnya mudah penuh bahagia. Duduk manis di atas tikar, Naik ke atas pakai tangga. Sabar sabar selalu sabar, Itulah jalan menuju surga. Bunga mawar bunga selasih, Air manis sekarang hambar. Cukup sekian terimakasih, Jangan lupa selalu bersabar. sekian beberapa contoh dari pantun pidato penutup dari berbagai tema yang menarik dan terlengkap, sehingga bisa disesuaikan dengan pidato yang sudah dibawakan. berikut juga jika membutuhkan beberapa refeerensi tentang macam-macam materi pidato Contoh Pembukaan Pidato Teks Pidato Amanat Pembina Upacara Contoh Pidato dengan Bahasa Inggris
Pada artikel kali ini, saya akan merangkum beberapa Contoh pantun Penutup Pidato dan pembuka dalam berbagai tema, baik di sekolah, lucu, unik, menarik dan sebagainya. Contoh Pantun Penutup Pidato – Saat seseorang membawakan pidato di hadapan publik, baik itu dalam sebuah acara seperti hari besar maupun perayaan tertentu, di sekolah, hingga pidato kegiatan rutin mingguan seperti Muhadaroh, Kultum Jumat Pagi dan sebagainya, dia akan membawakan sebuah tema tertentu. Tema pidato ataupun pembicaraan yang diangkat biasanya telah ditentukan terlebih dahulu oleh pihak penyelenggara, yang berhubungan dengan momen saat acara itu sendiri. Misalnya pada Pidato peringatan 17-an, maka tema yang dibawakan tentunya relevan dengan Hari Kemerdekaan. Tujuan Pidato sendiri adalah menyampaikan informasi secara satu arah, baik berupa nasehat, ajakan, pengaruh hingga memicu semangat para pendengar. Nah, untuk menambah kesan unik, maka biasanya pembawa naskah akan menambahkan Pantun Penutup Pidato Lucu, edukasi, keagamaan dan sebagainya. Namun, dalam implementasinya, pantun dalam mengakhiri pidato ini tidak semerta-merta bisa dibawakan dalam setiap acara, begitu juga dengan tema Pantunnya. Sebut saja seperti Ceramah hari besar Idul Fitri, tentunya kurang sesuai jika menyertakan pantun dalam bagian penutup. Jadi, sebelum menggunakan Koleksi Pantun Penutup Lucu ini, pertimbangkan lagi tema dan momen saat itu, jika dirasa kurang cocok, maka tidak perlu disertakan. Tapi jika cocok, boleh saja dipakai. Kumpulan Pantun Penutup Pidato di berbagai Tema Sebenarnya, mengakhiri pidato dengan sebuah Pantun bukanlah hal yang biasa, tapi telah berlangsung sejak lama. Bahkan ketika saya SD dulu, saat membawakan sebuah pidato, saya seringkali menyudahinya dengan Pantun Penutup dalam Pidato yang saya sesuaikan dengan tema naskah. Sebelumnya, silakan baca dulu Contoh Pidato Singkat dalam Berbagai Tema Bagi kamu yang sering membawakan ataupun hendak berpidato di depan kelas, sekolah, sebuah acara dan sebagainya, silakan disimak beberapa Contoh Pantun Penutup Pidato oleh Senipedia di bawah ini, yang dilansir dari 1. Contoh Pantun Penutup Pidato di Sekolah Sangat sayang rasanya, jika kamu sekolah selama 9 tahun, namun tidak menikmati bagaimana rasanya berdiri di depan teman-teman dan guru, sambil berbicara / berpidato. Secara tidak langsung, kegiatan semacam ini akan jadi pengalaman berharga untuk kedepannya. Kenapa ? Karena lewat acara seperti ini, secara pribadi kamu akan lebih bercaya diri dan tidak gugup lagi, bila suatu hari diutus sebagai pembicara, baik ketika di perkuliahan, maupun lingkungan masyarakat. Oke silakan baca Kumpulan Pantun untuk Penutup Pidato di bawah ini Anak Gembala pandai bersulap,Sulap dimainkan di tengah hari,Salam penutup tak terjawab,Kuulangi sekali lagi,Wassalamualaikum Pisau diasah pagi-pagi,Bawa ke kebun untuk membabat,Berakhir sudah pidatoku ini,Semoga bisa memberi manfaat. Bunga bangkai si Rafflesia Arnoldi,Baunya sungguh busuk sekali,Pidato pendidikan sampai disini,Semoga kelak berjumpa lagi. Pak Mamat punya burung Kenari,Burung dijemur hingga siang,Pembicaraan berakhir sampai disini,Salah dan janggal mohon maafkan. Bayi merangkak di atas tanah,Merangkak hingga ke belakang rumah,Semoga pidato ini jadi berkah,Untuk lentera di alam barzah. Karena godaan si tampan rupa,Maka terayu putri mahkota,Mohon maaf atas segala kata,Yang mungkin mengusik lautan jiwa. Sapi disembelih berlumur darah,Potong dagingnya di hari Qurban,Mohon maaf segala salah,Juga khilaf mohon dimaafkan. Jalan-jalan ke Palangkaraya,Beli rambutan serta semangka,Jangan malu untuk bertanya,Sebelum kita menutup acara. Pisau menggores menjadi luka,Rasanya sakit amatlah pedih,Cukup sekian dari saya,Saya haturkan terima kasih. Ambillah papan bawalah paku,Paku di pukul dengan tembaga,Maafkan salah kata-kataku,Namanya juga manusia biasa. Pergi memancing ikan nila,Nila dipancing di hari senja,Salam undur diri dari saya,Untuk teman-teman semuanya. Penjahit benang di dalam peti,Ibu Tuti menjahit kebaya,Saya pamit untuk undur diri,Terima kasih atas perhatiannya. Kemumu di dalam semak,Lari terbang mendengar babat,Terima kasih telah menyimak,Semoga bisa memberi manfaat. Pergi ke pasar menjual rambutan,Pasar dibuka pagi senin,Sampai jumpa teman-teman,Semoga bertemu di kesempatan lain. Kalau ada sumur di ladang,Bolehlah menumpang mandi,Kalau ada umur yang panjang,Semoga bisa berjumpa lagi. ✓ Pantun Pembukaan Untuk bagian Pantun Penutup Pidato yang Lucu ini, saya tidak sarankan ya, karena kesannya agak nyeleneh, apalagi jika pidato berlangsung dalam acara formal dan dihadiri banyak tamu-tamu terhormat, karena bisa-bisa bukan malah mengundang gelak-tawa, tapi cemoohan. Oke langsung saja simak di bawah ini Pendidikan karakter penting sekali,Harus diajarkan setiap hari,Entah nanti tidak bersua lagi,Jangan malu untuk berselfi. Bertengkar tak ada guna,Menang jadi abu kalah jadi arang,Jangan malu untuk bertanya,Saya tidak memakan orang. Putih-putih bunga melati,Harum mewangi di pagi hari,Pidato saya cukup disini,Jika rindu harap hubungi. Mandi lumpur rambut berdaki,Setalah kering berwarna putih,Jangan pandang menatap sekali,Saya sudah punya kekasih. Bawa pinangan ke penghulu,Hadiahkan dia sebungkus roti,Maaf jika aku malu-malu,Di depan ada pujaan hati. Di China ada pendeta,Berpidato tak henti cakap,Semua sibuk entah mengapa,Sehingga salam penutup tak terjawab. Bertamasya ke penangkaran,Melihat tiga anak buaya,Jika ada yang ingin ditanyakan,Silakan, sebelum saya lupa materinya. Jalan-jalan ke Taman Mini,Singgah sebentar membeli kuaci,Pidato saya sampai disini,Lain waktu kita sambung lagi. Sungguh enak sayur buncis,Dipulam bulat si buah pete,Kututup pidato waktu sudah habis,Bapak Kepala sudah mengode. Jari telunjuk untuk menunjuk,Cincin kawin di jari manis,Kulihat teman-teman sudah ngantuk,Tenang saja, pidatonya sudah habis. Ke pulau seberang membawa barang,Subuh hari berangkat berlayar,Kalo pidatoku kurang panjang,Silakan undang lagi, tapi bayar. Burung elang si burung buas,Jinak-jinak burung merpatiKalau kawan-kawan belum puas,Besok bisa kita ulang lagi. Tahanlah pondok dengan kayu,Untuk tempat makan berdua,Jangan pada bubar dahulu,Mari kita berdo’a bersama. Sungguh enak ikan tuna,Oleskan cabe menjadi pedas,Cukup sekian dari saya,Karna materinya sudah kandas. Pergi berburu ke dalam hutan,Bertemu rusa belang kaki,Hanya itu yang bisa saya sampaikan,Karena sayapun sudah lelah berdiri. Baca juga 100+ Pantun Perkenalan dan Selamat Datang 3. Pantun Penutup Pidato dengan Salam Tebal bulunya si beruang kutup,Cairan es ia jadikan minum,Sebelum acara kita tutup,Kuucapkan Wassalamu’alaikum baca salam Ternak-ternak si ikan teri,Teri diternak dalam kolam,Karena telah sampai di penghujung materi,Kuakhiri dengan salam baca salam Mahal harganya si batu bacan,Bacan dibeli dari Pesisir Selatan,Salam penutup aku ucapkan,Semoga semua dalam Lindungan-Nya baca salam Gudang penyimpan si benih padi,Padi dibawa ke tengah sawah,Semoga kita bertemu lagi,Salam penutup jadi pemisah baca salam Motor matic tak pakai rantai,Panaskan mesin di pagi hari,Berpisah bukannya bercerai,Semoga salam mempertemukan lagi baca salam Berbaris shalat namanya syaf,Magrib tiba matahari terbenam,Bila ada salah kuharapkan maaf,Akhir kata kuucapkan salam baca salam Subuh hari mencari nafkah,Pergi ke pasar dengan becak,Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak baca salam Publik figur mainkan adegan,Untuk membuat film baru,Sebelum semua kita usaikan,Jawablah salam terakhirku baca salam Kota Makkah di negeri Arab,Tempat orang naik haji,Salam pertama tak terjawab,Semoga tidak kuulangi lagi baca salam Hari minggu cuci sepatu,Sepatu dijemur di pagi hari,Sampai jumpa di lain waktu,Salam pembuka mempertemukan lagi baca salam penutup Baca juga 61+ Pantun untuk Pacar yang Jauh 5. Contoh Pantun Pembuka Pidato Bonus Dalam membawakan sebuah pidato, tidak hanya Contoh Pantun Penutup Pidato saja yang harus disertai, namun juga bisa menempatkannya pada awal permulaan. Di bawah ini, saya berikan bonus beberapa contohnya, silakan disimak Pergi ke pasar membeli beras,Sampai ke rumah menanak nasi,Salam pembuka tak terbalas,Kuulangi sekali Wr. Wb. Jalan-jalan ke Taman Mini,Pulangnya membeli Soto,Saya berada di mimbar ini,Untuk membawakan sebuah pidato. Anak gembala menggiring sapi,Sapi lelah mukanya pucat,Pada kesempatan berbahagia ini,Izinkan saya memberi amanat. Gunung Kelud si Gunung Merapi,Sungguh indah gunung Rinjani,Sebelum kumulai pidato ini,Izinkan saya menyapa hadirin sekalian. Berburu ke padang ilalang,Bertemu rusa hitam belangnya,Selagi waktu masih panjang,Saya akan sampaikan sepatah dua kata. Cantik nian pulau sikuai,Pasirnya putih teramat indah,Sebelum materi aku mulai,Marilah serentak mengucap Basmallah. Burung indah burung merpati,Terbang melayang tidaklah tinggi,Senang rasanya hati ini,Bisa berdiri lagi di mimbar ini. Makan bubur jangan diaduk,Karena terasa begitu nikmat,Jangan loyo jangan mengantuk,Pagi-pagi harus semangat. Bibir pantai kena erosi,Hutan bakau tanamlah rapi,Semua hadirin yang saya hormati,Izinkan saya membawa materi. Ambil tepung cetak adonan,Malam hari memakan roti,Ibu-bapak guru dan teman sekalian,Biarkan aku memulai pidato ini. Raja Ampat sangatlah indah,Berlibur kesana membawa istri,Salam pertama kurang meriah,Biar kuulang sekali Wr. Wb. Info Penting!Untuk mengetahui Furniture Jepara Terbaru, Yuk kunjungi Kesimpulan Menyertakan pantun pada pembuka maupun penutup Pidato sebenarnya boleh dibawakan, boleh pula tidak. Semua tergantung si pembawanya saja. Sementara itu, mental dan kepercayaan diri juga sangat berpengaruh, karena orang yang telah terbiasa, tidak akan canggung dalam membawakan tambahan dalam pidato ini. Beda halnya jika kamu masih belum terbiasa dengan situasi berbicara di depan banyak orang, apalagi membawakan Contoh pantun penutup pidato. Jangankan pantun, berpidato dengan membaca naskah saja masih gerogi. Namun seiring berjalannya waktu, semua akan terasa enteng dan ke-pede-an akan meningkat. Baca juga 183+ Kumpulan Pantun Terlengkap Semua Tema Penutup Demikianlah, ulasan kali ini mengenai Contoh Pantun Penutup Pidato di Sekolah dan umum, yang lucu juga unik untuk kamu. Semoha artikel ini bisa bermanfaat dan terima kasih telah menyimak. Ref Pantun Penutup dalam Pidato
pantun penutup pidato bahasa aceh